Liputan110 ,- EMPATLAWANG-- Tiga orang anggota Satlantas Polres Empatlawang yang bertugas dan razia di pertigaan Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera jembatan Musi I, tiba-tiba berlarian tak tentu arah ketika salah seorang oknum pegawai Rumah Tahanan (Rutan) Tebintinggi mengacungkan senjata api jenis pistol ke arah polisi tersebut, Senin (13/06/2016) sekitar pukul 11.00.
Puluhan warga yang saat itu melintas di Jalinteng sempat berhenti dan penasaran melihat kejadian oknum petugas Rutan mengacungkan senjata hendak mengejar tiga orang polisi yang berlarian.
Informasi yang dihimpun Sripo di lapangan, sebelum kejadian penodongan senjata kepada anggota polisi bertugas di Satlantas ini, berawal dari pelaku Zakaria (48) warga Perumnas Tebingtinggi, yang bekerja sebagai petugas komandan regu jaga di Rutan Tebingtinggi mengurus tilang anaknya di pos pinggir jembatan Musi I Tebingtinggi.
Karena anak pelaku sebelumnya ditilang tidak menggunakan helm dan SIM diduga jumlah denda tilang yang cukup besar pelaku tidak terima dan melemparkan surat tilang ini dihadapan petugas hingga sempat adu mulut antara pelaku dan tiga orang polisi lalulintas Polres Empatlawang Bripda Putra, Bripka Hendri, Bripka Oto Jefri saat itu bertugas. BandarQ
Diduga merasa tidak terima dan kesal, pelaku Zakaria kembali ke rutan Tebingtinggi yang tidak jauh dari lokasi kejadian mengambil pistol berisi lima butir amunisi karet keluaran PT Pindad dan kembali mendatangi lokasi sambil mengacungkan pistol kearah tiga orang polisi tersebut.
Kontan saja tiga anggota polantas ini berlarian ke sejumlah arah bahkan sempat melompati pagar beton di pinggir Jalinteng untuk menyelamatkan diri.
Tidak lama berselang puluhan aparat kepolisian Polres Empatlawang ramai mendatangi lokasi kejadian hingga mencari keterangan dari kejadian ini.
"Kabarnya tadi anaknya kena tilang ngurus surat tilang itu, mungkin polisi minta denda besar. Tadi petugas Rutan itu jalan kaki dari atas mengacungkan pistol ke polisi, berlarian semua polisi tadi," kata salah seorang warga yang melihat kejadian tidak ingin disebutkan namanya kepada Sripoku.com, Senin (13/06/2016). BandarQ
Dia mengatakan belum mendengar bunyi letusan senjata api dari tangan petugas lapas ini, hanya sebatas mengacungkan kearah polisi.
"Belum terdengar bunyi dor, baru diacungkan saja,"ungkapnya.
Kapolres Empatlawang, AKPB Bayu Dewantoro SIK MM mengatakan pelaku akan dilakukan pemeriksaan, pelaku telah dipanggil dan barang bukti pistol beserta surat senjata api sudah diamankan di Mapolres Empatlawang.
"Yang jelas kita akan lihat kepemilikan senjatanya, apa kewenanganya, dan penggunaanya tepat atau tidak, nanti setelah hasil pemeriksaan tersebut baru tahu arahnya, kondisi ini sangat kami sayangkan," BandarQkata AKBP Banyu Dewantoro.
Ia mengatakan pelaku bisa dikenakan undang-undang darurat, dan pengancaman. Melihat posisi anggota yang saat itu sedang bertugas.
Sementara, Kepala Rutan Tebingtinggi Abdul Hakim Amer melalui Kasubsi pelayanan rutan Tebingtinggi Sukma Amri, dikonfirmasi mengatakan tidak bisa komentar banyak atas kejadian tersebut.
Silahkan di bava juga yang di bawah ini :
- Inilah Nasib Para Pemain Kera Sakti, Tong Sam Chong Mengenaskan
- Mantan Anggota AKB48 Jepang Terjun ke Dunia Esek-esek, Tarifnya Rp 104 Juta Per 8 Jam
- 23 Cerita Monas bikin ngakak, dari tempat joging sampai tempat eksekusi
- Pria ini Tiba-tiba Keluarkan 'Burungnya' dan Bermasturbasi Saat Sedang Duet Nyanyi di Smule
- Geng Motor Kambuh Lagi, Mengamuk di Depok Lukai 3 Warga
- TONTON VIDEO: PRESIDEN JOKOWI NAIK PESAWAT KELAS EKONOMI HEBOHKAN ORANG MALAYSIA
- Fadli Zon hingga Lulung kecam Ahok semprot wartawan di depan umum
- 5 Film horor paling seram sepanjang zaman
- Rela Pergi Jauh Temui Kekasih di Facebook, Pemuda Ini Kecewa Ternyata Ia Bukan Wanita Sejati
- Biadab! Satu Keluarga Dibantai, Termasuk Anak Kecil dan Ibu Hamil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar